Cari Blog Ini

Arsip Blog

Minggu, 17 Juli 2011

Makalah Pendidikan Masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN


A.  Lingkungan Pendidikan Masyarakat
Dilihat dari segi tempat berlangsungnya kegiatan, pendidikan dapat terjadi dalam seluruh lingkungan kehidupan manusia. Proses pendidikan tidak hanya terjadi pada lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saja tetapi berlangsung pula pada situasi kehidupan yang lebih luas yaitu pada lingkungan masyarakat yang sering disebut juga sebagai pendidikan non formal. Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, peristiwa pendidikan yang berlangsung pada lingkungan masyarakat tergolong pada pendidikan non formal.
Telah banyak pakar dan praktisi pendidikan memberikan definisi tentang konsep pendidikan non formal. Combes dalam Djudju S Sudjana (1989 : 29) mengemukakan pengertian formal dengan setiap kegiatan yang terorganisir dan sistematis di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya[1]

B.     Tujuan Pendidikan Masyarakat
Santoso S Hamidjojo (1982 : 18) mengemukakan bahwa pendidikan masyarakat atau pendidikan non formal bertujuan untuk membantu masalah  keterlantaran pendidikan, baik bagi mereka yang belum pernah bersekolah maupun yang gagal (drop out) serta memberikan bekal sikap, keterampilan dan pengetahuan praktis yang relevan dengan kebutuhan hidup[2].
Dalam kerangka sistem pendidikan nasional, pendidikan non formal merupakan salah satu jalur yang bersama-sama dengan jalur pendidikan lainnya, mempunyai tujuan yang senantiasa mengarah pada tujuan pendidikan nasional. Sebagai salah satu jalur dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan non formal mempunyai tujuan seperti ditegaskan dalam peraturan pemerintah nomor 73 tahun 1991 sebagai berikut.
1.      Melayani warga belajar supaya dapat tumbuh dan berkembang sedini mungkin dan sepanjang hayatnya, guna meningkatkan martabat dan kehidupannya.
2.      Membina warga belajar agar  memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk mengembangkan diri, bekerja mencari nafkah atau melanjutkan pendidikan ke tingkat atau jenjang yang lebih tinggi.
3.      Memnuhi kebutuhan belajar masyarakat yang dapat dipenuhi dalam jalur pendidikan sekolah.

C.   
BAB II
PEMBAHASAN


A.  Penyebab Timbulnya Luar Sekolah / Pendidikan masyarakat
UNESCO dengan komisi Edgar Favre telah berhasil meletakkan asas pendidikan yang fundamental dan berlaku untuk penyelenggara pendidikan yakni asas pendidikan seumur hidup / long life education.
Sebagai dampak timbulnya asas pendidikan ini, maka dikenallah berbagai bentuk penyelenggaraan pendidikan dan yang diarahkan bagi pendidikan anak, remaja, orang dewasa maupun orang tua baik mereka yang belum bekerja maupun mereka yang telah bekerja.
Penyelenggaraan pendidikan demikian pasti berbeda satu sama lain dan pada umumnya dikenal berbeda sistem pendidikan yang digunakan, yakni sistem pendidikan sekolah , di satu pihak dan sistem pendidikan luar sekolah di pihak lain.
Sebagaimana asas pendidikan seumur hidup, sistem pendidikan luar sekolah telah lama dikenal dan digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan baik di negara maju maupun negara yang sedang berkembang.

B.  Alasan-alasan Timbulnya Sistem Pendidikan Luar Sekolah
Secara terperinci dapat diungkapkan bahwa alasan-alasan timbulnya pendidikan luar sekolah adalah :
1.      Alasan segi faktual-historis, meliputi :
a.       Kesejarahan
b.      Kebutuhan pendidikan
c.       Keterbatasan sistem persekolahan
d.      Potensi sumber belajar
e.       Keterlantaran pendidikan seluar sekolah
2.      Alasan dari segi analitis-perspektif, meliputi :
a.       Pelestarian identitas bangsa
b.      Kecenderungan belajar individual
3.      Alasan dari segi formal-kebijakan, meliputi :
a.       Pembukaan dan UUD 1945
b.      Garis Garis Besar Haluan Negara
c.       Pelita

C.  Definisi Pendidikan Luar Sekolah / Pendidikan Masyarakat
Abad terakhir ini, kemajuan bidang pendidikan mencapai puncaknya dengan timbulnya konsepsi pendidikan baru yang berbeda dengan konsep pendidikan yang sudah ada dan telah lama berlangsung.
Dalam konsepsi tersebut diketengahkan tentang pendidikan luar sekolah yang merupakan sistem baru dalam dunia pendidikan.
Pembahasan tentang pendidikan luar sekolah memang merupakan hal yang menarik karena :
1.      Pendidikan luar sekolah merupakan sistem baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaannya berbeda dengan sistem sekolah yang sudah ada.
2.      Dalam pendidikan luar sekolah terdapat hal-hal yang sama pentingnya bila dibandingkan dengan pendidikan luar sekolah.
Seperti : bentuk pendidikan, tujuannya, sasarannya, pelaksanaannya dan sebagainnya (ini akan diuraikan pada bab-bab selanjutnya)

D.    Pendidikan Non Formal
Jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan luar sekolah sebagai suatu subsistem pendidikan di samping pendidikan informal juga pendidikan non formal yang akhir-akhir ini berkembang sangat pesat.
Yang dimaksud pendidikan non formal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tepat dan ketat.[3]
Dengan adanya batasan pengertian diatas, rupanya pendidikan non formal tersebut berbeda antara pendidikan informal dan pendidikan formal.
Dalam pendidikan non formal ini berturut-turut dibicarakan :
1.      Asas pendidikan non formal
2.      Tugas-tugas pendidikan non formal
3.      Sifat-sifat pendidikan non formal
4.      Syarat-syarat pelaksanaan pendidikan non formal
5.      Kegiatan-kegiatan pendidikan non formal


BAB III
PENUTUP


Dari berbagai uraian yang tersaji dalam tulisan ini dapat diambil suatu kesimpulan umum sebagai berikut :
1.      Dilihat dari segi tempat berlangsungnya kegiatan, pendidikan dapat terjadi dalam seluruh lingkungan kehidupan manusia. Proses pendidikan tidak hanya terjadi pada lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah saja tetapi berlangsung pula pada situasi kehidupan yang lebih luas, yaitu pada lingkungan masyarakat yang sering disebut juga sebagai pendidikan non formal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tentang sistem pendidikan nasional, peristiwa pendidikan yang berlangsung pada lingkungan masyarakat tegolong pada pendidikan non formal.
2.      Alasan timbulnya sistem pendidikan luar sekolah, secara terperinci dapat diungkapkan bahwa :
a.       Alasan dari segi faktual-historis
b.      Alasan dari segi analitis-perspektif
c.       Alasan dari segi fornal-kebijakan
3.      Pendidikan non formal, jenis kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam pendidikan luar sekolah sebagai suatu sub sistem pendidikan, disamping pendidikan informal juga pendidikan non formal yang akhir-akhir ini berkembang sangat pesat.


DAFTAR PUSTAKA


Nurteti, Lilis, M.Pd. 2010. Pedagogik Pengantar Analisis. Ciamis. IAID.

Joesoef, Soelaiman, Prof. Dr. 1986. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Bumi Aksara.

Departemen Sosial RI. 1986. Perkembangan SLD. Jakarta.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta.







[1] Lilis Nurteti, Pedagogik Pengantar Teori dan Analisis, Hal 102
[2] Lilis Nurteti, Pedagogik Pengantar Teori dan Analisis, Hal 103-104
[3] Prof. Dr. Soelaiman Joesoef, Pendidikan Luar Sekolah, Hal 39.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar