BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai sejauh ini belumlah banyak uraian yang mendalam baik hasil penelitian maupun kajian literatur tentang administrasi pendidikan. tahapan-tahapan perkembangannya banyak diantara masyarakat selalu terjebak bahwa administrasi pendidikan itu hanya seputar kegiatan tata usaha sekolah dalam arti sempit. Sedangkan kenyataannya satuan pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi ada Lembaga lain yang sangat erat kaitannya dengan satuan pendidikan seperti Departemen Pendidikan pada tingkat nasional, Pemerintah Provinsi pada tingkat Regional dan Pemerintah Kabupaten atau Kota pada tingkat Daerah, serta institusi kemasyarakatan yang berkepentingan terhadap pendidikan. semua lembaga-lembaga ini muara dan sasaran kebijakannya adalah sekolah atau satuan pendidikan, karena jika dilihat secara utuh bahwa administrasi pendidikan meliputi Lembaga Pelayanan Sekolah yaitu Pemerintah dan Lembaga Pelayanan Belajar yaitu satuan pendidikan.
Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing punya pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian dasar administrasi pendidikan ?
2. Apa saja ruang lingkup administrasi pendidikan ?
3. Apa tujuan administrasi pendidikan ?
4. Apa saja fungsi-fungsi administrasi pendidikan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui tujuan administrasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui fungsi-fungsi administrasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Administrasi Pendidikan
Untuk dapat memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu membahas titik awal pengertian tersebut, yaitu administrasi. Pengertian dasar tentang administrasi itu akan merupakan tumpuan pemahaman administrasi pendidikan seutuhnya. Secara sederhana administrasi itu berasal dari kata latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro beraarti “melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau pengabdian terhadap subjek tertentu.
Administrasi dalam arti sempit adalah aktivitas ketatausahaan, berupa penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis.
Administrasi dalam arti luas yaitu :
1. Upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerjasama.
2. Identik dengan organisasi yaitu sistem kerjasama antara dua orang atau lebih yang secara sadar dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
3. Sub sistem dari organisasi itu sendiri, dengan unsur, tujuan, orang-orang, sumber dan waktu.
4. Upaya agar semua unsur organisasi bisa berfungsi secara efektif dan efisien, produktif dan optimal.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Untuk memperluas pemahaman tentang pengertian administrasi pendidikan berikut ini dikemukakan beberapa batasan atau definisi, yaitu :
1. Hadari Nawawi (1989:11) : administrasi pendidikan adalah serangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama berupa lembaga pendidikan formal.
2. Engkoswara : administrasi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari penataan sumberdaya yaitu manusia, kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal dan penciptaan suasana yang baik bagi manusia yang turut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yang disepakati.
3. Ngalim Purwanto (1984:14) : administrasi pendidikan adalah suatu proses keseluruhan, kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan, dan pembiyaan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personel, materiil maupun spirituil untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
4. Robert E. Wilson (1996) : administrasi pendidikan adalah koordinasi kekuatan penting untuk pengajaran yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di dalam organisasi sekolah untuk mencapai tujuan dan menjamin pencapaian tujuan.
5. Oteng Sutisna (1983 :17) : administrasi pendidikan sebagai suatu peristiwa mengkoordinasikan kegiatan yang saling bergantung dari orang-orang dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan bersama pendidikan anak-anak.
6. Mohammad Rifai (1972:51) : administrasi adalah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personel maupun materil dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin.
7. Calvin Grieder (1961) : administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses yang menggunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai baik personal maupun materil dalam usaha mencapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin (Rifai : 1972).
Dan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengalahan dan pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktivitas kelembagaan, baik personal, spiritual dan materil, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan.
B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan adalah sangat banyak dan luas. Tetapi yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada umumnya ialah sebagai berikut :
a. Bidang Tata Usaha Sekolah
b. Bidang Personalia Murid
c. Bidang Personalia Guru
d. Bidang Pengawasan
e. Bidang Pelaksanaan Dan Pembinaan Kurikulum
Jadi dapat ditegaskan bahwa ruang lingkup pembahasan administrasi pendidikan difokuskan pada kegiatan administrasi pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pelayanan kebutuhan sekolah disatu pihak dan sekolah sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dengan fokus utama pelayanan belajar dipihak lainnya.
Pada pihak ini kegiatan administrasi pendidikan difokuskan pada profesionalisme pengelolaan pendidikan dilihat dari segi kelembagaan pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan terhadap masyarakat pun satuan pendidikan atau sekolah pada semua jenjang dan jenis sebagai insitusi yang memberikan jasa pelayanan belajar kepada masyarakat.
C. Tujuan Mempelajari Administrasi Pendidikan
Secara umum dapat ditegaskan bahwa tujuan mempelajari administrasi pendidikan adalah menyediakan dasar konseptual dengan mendefinisikan administrasi dengan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan. Penyediaan dasar konseptual ini untuk membentuk pemahaman dan memiliki keterampilan dalam bidang administrasi pendidikan. Pemahaman dan keterampilan ini perlu dimiliki untuk menunjang efektifitas dan efisiensi tugasnya sebagai pengambil kebijakan pendidikan, guru atau pemimpin sekolah dengan memahami kebutuhan-kebutuhan sekolah yang harus disediakan oleh pemerintah, penyelenggara program sekolah dan bagaimana sekolah itu dikelola sampai pada batas kualitas yang ditentukan. Dengan kata lain tujuan mempelajari administrasi pendidikan adalah agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
D. Fungsi-Fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi administrasi dilihat dari konsep dan teori administrasi, maka dapat ditegaskan bahwa proses pengelolaan itu pada prinsipnya dimulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan dan penilaian atau evaluasi terhadap semua program kerja yang memerlukan pengaturan yang baik oleh para profesional untuk mengeliminasi pemborosan dan memaksimalkan tingkat pencapaian potensi sumber daya yang tersedia.
Berikut ini diuraikan fungsi-fungsi administrasi yang juga dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan yaitu :
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Oleh karena itu perencanaan merupakan proses penetapan dan pemanfaatan sumber-sumber daya secara terpadu yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih orang-orang serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi. Pengorganisasian juga dimaksudkan mengatur mekanisme kerja organisasi, sehingga dengan pengaturan tersebut dapat menjamin pencapaian tujuan yang ditentukan.
3. Fungsi Penggerakan
Penggerakan menurut Terri (1977) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakan dilakukan oleh pemimpin, oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting menggerakkan personil melaksanakan program kerja sekolah.
4. Fungsi Pengkoordinasian
Pengkoordinasian mengandung makna menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu tidak dikerjakan menurut kehendak yang mengerjakan saja, tetapi menurut aturan sehingga menyumbang terhadap pencapaian tujuan.
5. Fungi Pengarahan
Nawawi (1989:36) mengemukakan bahwa pengarahan adalah memelihara menjaga dan memajukkan organisasi melalui setiap personal, baik secara struktural maupun fungsional, aga rsetiap kegiatannya tidak terlepas dari usaha mencapai tujuan. Secara operasional pengarahan dapat dipahami sebagai pemberian petunjuk bagaimana tugas-tugas harus dilaksanakan, memberikan bimbingan selanjutnya dalam rangka perbaikan cara-cara bekerja, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan instruksi-instruksi yang diberikan agar tidak menyimpang dari arah yang ditetapkan, menghindarkan kesalahan-kesalahan yang diperkirakan dapat timbul dalam pekerjaan dan sebagainya.
6. Fungsi Pengawasan
Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku perseonel dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki. Kemudian dari hasil pengawasan tersebut apakah dilakukan perbaikan, sedangkan Hadari Nawawi (1989:74) mengemukakan bahwa pengawasan dalam administrasi berarti kegiatan mengukur tingkat efektifitas kerja personel dan tingkat efisiensi penggunaan metode dan alat tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada intinya adalah segenap proses pengarahan atau pengintegrasian segala sesuatu atau potensi dalam suatu aktifitas kelambagaan, baik personal, spiritual dan meteril, yang bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. ruang lingkup administrasi pendidikan diantaranya : bidang tata usaha, bidang personalia murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan, dan bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum. Tujuan mempelajari administrasi pendidikan yaitu menyediakan dasar konseptual dengan mendefinisikan administrasi dengan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan. Berikut ini fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang juga dapat diimplementasikan dalam kegiatan pendidikan yaitu : fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, fungsi pengkoordinasian, fungsi pengarahan dan fungsi pengawasan.
B. Saran
Kita harus benar-benar mengetahuia tujuan administrasi pendidikan karena dengan mengetahui pasti administrasi pendidikan di negara kita khususnya dan umumnya diseluruh lapisan masyarakat yang ikut serta dalam dunia pendidikan , maka akan terwujud kesuksesan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, M. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 1984. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : CV Alpfabeta.
Engkoswara dan Komariah, Aan. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar