BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Fiqih merupakan suatu program pendidikan yang ada pada sekolah madrasah ibtidaiyah, yang wajib disosialisasikan, diaktualisasikan dengan memakai sistem pembelajaran baik teori maupun praktek yang menyangkut ibadah dan muamallah melalui bimbingan, agar peserta didik dapat memiliki kemampuan berpikir kritis, rasional dan kreatif. Karena mata pelajaran fiqih yang sangat memfokuskan pada karakter (pembentukan) seorang muslim yang mampu memahami dan melaksanakan syariat islam, sehingga menjadi muslim yang cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Al-Qur’an dan Hadits.
Untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam proses belajar mengajar seorang guru sangat diwajibkan untuk mengetahui, memahami serta mampu menjalankan tugasnya (profesi) dengan prosedur yang telah ditentukan. Dan sekreatif mungkin mencari metode, media dan sumber-sumber yang sesuai dengan materi serta kebutuhan siswa yang dapat mengembangkan kemampuan, bakat dan minat peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar, Mengajar dan Pembelajaran Menurut Para Ahli
1. Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
a. Belajar menurut Skinner
Skinner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan adanya hal berikut :
1) Kesempatan terjadi peristiwa yang menimbulkan respon belajar
2) Respons dan belajar
3) Konsekuensi yang bersiap menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi pada stimulus yang menguatkan konsekuensi tersebut. Sebagai ilustrasi, perilaku respons si pebelajar yang baik diberi hadiah. Sebaliknya, perilaku respons yang tidak baik diberi teguran dan hukuman.
Pandangan Skinner ini terkenal dengan nama teori Skinner. Dalam menerapkan teori Skinner, guru perlu memperhatikan dua hal yang penting, yaitu : 1) Pemilihan stimulus yang diskriminatif; 2) penggunaan penguatan sebagai ilustrasi apakah guru akan meminta respons ranah kognitif atau afektif.
b. Belajar Menurut Gagne
Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas (keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai). Ada tiga komponen penting dalam belajar menurut Gagne yaitu : kondisi eksternal, kondisi internal dan hasil belajar. Gagne berpendapat bahwa dalam belajar terdiri dari tiga tahap yang meliputi sembilan fase. Tahapan ini sebagai berikut :
1) Persiapan untuk belajar (mengarahkan perhatian)
2) Pemerolehan dan unjuk perbuatan (performansi
Pada tahap ini digunakan untuk persepsi selektif, sandi semantik, pembangkitan kembali dari respons serta penguatan.
3) Alih belajar. Pada tahap ini meliputi mengisyaratkan untuk membangkitkan dan pemberlakuan secara umum. Adanya tahap dan fase belajar tersebut mempermudah guru untuk melakukan pembelajaran.
c. Belajar Menurut Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang.
Perkembangan intelektual melalui tahap-tahap berikut :
1) Senson motor. Pada tahap ini mengenal lingkungan penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan dan menggerak-gerakannya.
2) Pra-Operasional. Pada tahap ini telah mampu menggunakan simbol, bahasa, konsep sederhana, berpartisipasi, membuat gambar, dan menggolong-golongkan.
3) Operasi konkrit anak dapat mengembangkan pikiran logis.
Secara singkat Piaget menyarankan agar dalam pembelajaran guru memilih masalah yang berciri kegiatan prediksi, eksperimentasi dan eksplanasi.
2. Pengertian Mengajar Menurut Para Ahli
1) Nasution (1928:8) mengemukakan kegiatan mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.
2) Usman (1994:3) mengemukakan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar/ men........ bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.
3) Adrian (2004) mengajar adalah perbuatan yang dilakukan seseorang dengan tujuan membantu/ memudahkan orang lain melakukan kegiatan pembelajaran.
4) Rusyan (1989:27) bahwa mengajar bukan upaya guru menyampaikan bahan pelajaran melainkan bagaimana siswa dapat mempelajari bahan pelajaran sesuai tujuan.
3. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli
Pembelajaran menurut Resnik yang dikutip oleh Martorella (1991) “ Bahwa pembelajaran tidak dapat diartikan secara sederhana sebagai alih informasi pengetahuan dan keterampilan ke dalam benak siswa-siswi. Menurut Schug Todd dan Beery siswa-siswi menghendaki proses pembelajaran lebih ditekankan kepada penguasaan bahan/ materi pelajaran yang lebih bermakna. Pembelajaran merupakan padanan kata dari istilah Instruction (lebih luas dari pengajaran).
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau sebagai suatu prose membelajarkan peserta didik yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar siswa-siswi dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem pembelajaran berarti sebuah komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan model pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga. Pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut pembelajaran. Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses upaya atau rangkaian proses tersebut dimulai dari merencanakan kegiatan, buku dan alat ajar, lembar penilaian, perumusan tujuan sebagai tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar.
Menurut Duffy dan Roehler (1989) pembelajaran diartikan sebagai interkasi belajar mengajar.
· Pengertian belajar, mengajar dan pembelajaran menurut sendiri (pendapat penulis)
a. Belajar adalah merupakan semua aktivitas mental atau psikis yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilakukan oleh seseorang sehingga akan menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah dan sebelum belajar.
b. Mengajar merupakan suatu aktivitas kompleks yang dilakukan seseorang guru dalam menyampaikan pengetahuan (materi) kepada peserta didik. Sehingga akan terjadi proses belajar mengajar.
c. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun, meliputi unsur manusiawi material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran dan upaya untuk melatih, membimbing serta mempersiapkan peserta didik untuk menjadi manusia yang mempunyai tujuan hidup, berakhlak mulia dan menajdi masyarakat yang baik.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat bergantung pada kesesuaian rencana yang dibuat dengan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan).
Untuk menyusun perencanaan pembelajaran perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Pemetaan Kompetensi Dasar
Langkah pertama adalah melakukan pemetaan pada semua standar kompetensi dan kompetensi dasar bidang kejian perkelas yang dipadukan. Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh.
2) Penjabaran Kompetensi Dasar kedalam Indikator
Setelah melakukan langkah pemetaan kompetensi dasar dan penentuan topik/ tema sebagai pengikat keterpaduan, kompetensi-kompetensi dasar tersebut dijabarkan kedalam indikator pencapaian hasil belajar yang nantinya digunakan untuk menyusun silabus.
3) Menentukan Materi / Pokok Bahasan
Langkah selanjutnya dilakukan penentuan topik/ tema yang ditentukan harus relevan dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan topik/tema :
a. Topik dalam pembelajaran merupakan perekat antar kompetensi dasar.
b. Topik yang relevan dengan kompetensi dasar yang terdapat dalam satu tingkatan kelas, juga sebaiknya relevan dengan pengalaman pribadi peserta didik. Hal ini agar pembelajaran yang dilakukan dapat lebih bermakna bagi peserta didik.
c. Dalam penentuan topik harus sesuai dengan perkembangan saat ini, akan tetapi tidak mengabaikan kompetensi dasar pada satu rumpun yang telah dipetakan.
4) Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada langkah-langkah sebelumnya sebagai dasar dalam penyusunan silabus pembelajaran.komponen penyusunan silabus terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu dan penilaian.
5) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skenario Pembelajaran.
Setelah teridentifikasi peta kompetensi dasar dan topik yang terpadu. Selanjutnya adalah penyusunan desain / rencana pelaksanaan pembelajaran. Sesuai dengan standar isi, keterpaduan terletak pada strategi pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut merupakan realisasi dari pengalaman belajar peserta didik yang telah ditentukan pda silabus.
C. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut Para Ahli
1) Menurut Philip H. Coombs, perencanaan pembelajaran adalah suatu penetapan yang rasional, sistematis terhadap proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan lebih efektif dan efisien dengan kebutuhan dan tujuan para murid dan masyarakat.
2) Menurut Y. Dross, perencanaan pembelajaran adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat keputusan-keputusan untuk kegiatan-kegiatan dimasa depan yang diusahakan untuk mencapai tujuan-tujuan dengan cara optimal untuk membangun ekonomi dan sosial secara menyeluruh dari suatu negara.
3) Menurut George, perencanaan pembelajaran adalah proses yang bertugas untuk mempersiapkan keputusan bagi kegiatan dimasa depan dalam bidang pembangunan pendidikan.
4) Menurut Cumingham. Perencanaan itu adalah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan. Faktor-faktor imajinasi dan asumsi untuk masa yang akan datang untuk tujuan memvisualisasikan dan memformulasi hasil yang diinginkan. Urutan kegiatan yang diperlukan dan perilaku batas-batas yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian.
D. Komponen-Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menurut PP 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 tentang standar proses dinyatakan bahwa komponen RPP terdiri atas sebagai berikut :
1) Identitas
Yang terdiri dari nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu.
2) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional ditargetkan atau dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
3) Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
4) Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran bergantung pada karakteristik pendekatan dan atau strategi yang dipilih.
5) Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya langkah-langkah kegiatan unsur kegiatan pendahuluan atau pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi dimungkinkan dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang dipilih. Menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Karena itu, kegiatan pendahuluann/ pembuka, kegiatan inti dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
6) Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada rumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh suatu pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan.
7) Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data . dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis, uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa projek harus disertai rubrik penilaian.
E. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
A. Pendahuluan
1) Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran
Beberapa kegiatan pendahuluan upaya mencapai proses pembelajaran yang maksimal diantaranya :
a) Menciptakan kondisi awal pembelajaran yang baik dengan cara :
Menciptakan semangat dan kesiapan belajar, diwujudkan melalui cara/ teknik yang digunakan guru dalam mendorong siswa agar berkreatif, mengembangkan kemampuan, bakat dan minatnya.
b) Melaksanakan apersepsi atau penilaian kemampuan awal siswa. Seorang guru perlu menghubungkan materi yang sudah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari siswa.
2) Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk menyampaikan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Dengan mengutamakan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa yang dibimbing secara efektif oleh guru. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran ini meliputi :
a) Memberitahukan tujuan/ topik pelajaran yang akan dibahas.
b) Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang harus ditempuh siswa.
c) Membahas/ menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan metode, media, strategi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
d) Menyimpulkan bahan pelajaran.
3) Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran adalah :
a) Melaksanakan penilaian akhir.
b) Mengkaji hasil penilaian akhir
c) Melaksanakan tindak lanjut seperti :
Ø Memberikan tugas atau latihan-latihan
Ø Menjelaskan kembali bahan pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.
Ø Menugaskan membaca materi yang selanjutnya.
Ø Memberikan motivasi / bimbingan belajar.
4) Mengemukakan topik bahasan yang akan datang
5) Menutup Pelajaran
a) Deskripsi Singkat
Materi pembelajaran fiqih pokok bahasan Kurban Kelas V dikelas V Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan metode (Group Investigation) yang akan digunakan.
Metode Group Investigation dikembangkan oleh Slavin yang menekankan kepada keaktifan peserta didik secara berkelompok agar peserta didik mampu mencari, mengolah dan mengembangkan konsep materi yang akan dipelajari. Serta melatih keberanian siswa untuk lebih aktif dan mampu menjelaskan hasil diskusi didepan kelas.
KURBAN
Dalam istilah Ibadah Haji, hewan kurban sering disebut sebagai Udhiyah (nama hewan sembelihan) seperti Unta, Sapi, dan Kambing yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha. Secara bahasa kurban berasal dari Bahasa Arab ( ) yang berarti mendekatkan. Menurut istilah kurban adalah menyembelih binatang kurban (Unta, Sapi, Kambing ) yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah swt sebagai ungkapan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah swt. Sehingga Hari Raya Haji sering disebut sebagai Idul Adha (Yaumu an-nahr) yang berarti Hari Raya Kurban.
Ketentuan hukum dan waktu kurban serta syarat hewan kurban telah pasti seperti ibadah-ibadah lainnya (shalat, zakat, puasa). Hukum menyembelih hewan kurban adalah sunah dan menjadi sunah mua’kad (wajib) bagi orang-orang yang mampu (kaya). Waktu penyembelihan hewan kurban menurut para ulama adalah tanggal 11,12,13 julhijah (hari tasyrik) dan penyembelihan hewan kurban dilaksanakan setelah shalat Idul Adha dengan tiga hari berikutnya. Dan akhir waktu penyembelihan kurban sebelum matahari terbenam pada tanggal 13 Djulhijah.
Adapun syarat hewan kurban menurut kesepakatan para ulama yaitu : a) hewan kurban telah mencapai umur (Unta = 6 tahun, kambing 3 tahun, sapi 4 tahun); b) hewan kurban tidak sakit dan kurus; dan c) hewan kurban tidak tenggelam biji matanya dan tidak cacat.
b) Relevansi
Hubungan materi kurban sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia (peserta didik). Dan seorang guru harus memperkenalkan sejarah kurban yang telah tertulis dalam Al-Qur’an dan Hadits, sebelum menjelaskan pengertian, ketentuan hukum, waktu dan syarat hewan kurban kepada peserta didik. Karena kisah (sejarah) kurban mengisyaratkan pentingnya kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dan tentunya akan diterapkan kepada peserta didik.
Dengan menggunakan metode Group Investigation, mata pelajaran Fiqih pokok bahasan kurban kelas V Madrasah Ibtidaiyah akan lebih efektif dan efisien.
c) Tujuan Kompetensi Dasar
Tujuan kompetensi dasar pokok bahasan kurban kelas V Madrasah Ibtidaiyah adalah sebagai berikut :
1) Siswa dapat mengetahui ketentuan-ketentuan kurban
2) Siswa mampu menjelaskan pengertian kurban
3) Siswa mampu menjelaskan hukum dan waktu kurban
4) Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat hewan kurban
5) Siswa mampu melaksanakan tata cara penyembelihan kurban dengan baik dan benar
B. Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti proses pembelajaran mata pelajaran Fiqih Pokok Bahasan Kurban Kelas V Madrasah Ibtidaiyah, saya akan menggunakan metode Group Investigation dengan langkah-langkah kegiatan inti sebagai berikut :
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok secara heterogen (campuran)
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru memanggil para ketua kelompok untuk satu materi tugas yang berbeda
4. Masing-masing kelompok membahas materi tugas yang sudah ada secara kooperatif berisi penemuan
5. Setelah selesai diskudi, lewat juru bicara, ketua kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus menyampaikan kesimpulan
7. Evaluasi pembelajaran yang disesuaikan dengan maksud pembelajaran.
BAB III
KESIMPULAN
Pengertian belajar, mengajar dan pembelajaran merupakan suatu kegiatan atau aktivitas mental/ psikis yang dilakukan seseorang dalam memberikan materi ajar (pengetahuan) antara guru dan siswa, serta dalam proses belajar mengajar mencakup berbagai perlengkapan alat, media, metode serta sumber-sumber lain yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Untuk mencapai kegiatan pembelajaran maka diperlukan sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memiliki komponen-komponen sebagai berikut : a) identitas; b) tujuan pembelajaran; c) materi pembelajaran; d) metode pembelajaran; e) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; f) sumber belajar; g) penilaian. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran yaitu : 1) kegiatan pendahuluan pembelajaran; 2) kegiatan inti pembelajaran; 3) kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran.
Dalam tugas makalah pembelajaran Fiqih ini penulis menerapkan metode Group Investigation yang dikembangkan oleh Slavin ( ) dalam mata pelajaran Fiqih Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah dengan pokok bahasan kurban. Dengan tujuan kompetensi agar peserta didik mampu mengetahui, memahami serta mampu mengaktualisasikan tata cara berkurban dengan baik dan benar sesuai dengan syarat ketentuan yang telah ditentukan oleh para ulama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Purwana, et.al.2009. Pembelajaran IPS MI. A print A. Surabaya.
Sumaatmadja. Nursyid. 2007. Konsep Dasar IPS. Universitas Terbuka. Jakarta.
Sapriya, et.al. Pengembangan Pendidikan IPS SD. UPI Press. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar